PERTEMUAN DALAM
KEKOSONGAN
Sudah sekian tahun lamanya Ia pergi
meninggalkan Aku. Jejak-jejak yang dulu pernah ada kini telah terhapus oleh
jarak dan sang waktu. Tapak-tapak kebahagian yang bermaksud kini lenyap di
telan oleh sang waktu. Namun, bayangan dirinya kian makin menusuk menyusuri
sum-sum tulangku hingga merasuki adernalin rosioku, untuk tetap berharap suatu
waktu nanti ia akan datang kembali.
Malam itu, malam jumat kliwon, kata
Opa”Selalu ada hantu”. Aku dalam kesendirianku menyusuri pantai lasiana, coba
untuk memberanikan diriku, menembusi selapa malam tuk berusaha keluar dari
rumahku. Kata zodiaku malam ini malam penantian akan kehadiran seseorang.
Dalamkeheningan itu, seolah-olah ris ombak berderu perlahan-lahan mau
menyampaikan sesuatu buatku; Saudara apa yang sedang kamu seluti dalam
batinmu?;semuanya adalah sia-sia. Seolah-olah pasir pun ingin berkata demikian.
Terlalu asyik dalam pergulatanku denganmu malam itu, Aku dikejutkan dengan
sesosok suara yang lain dariku. Ia menyapaku dengan lembut “Saudara sedang apa
kamu disini? Aku berpaling ingin menengok kepada sumber suara yang begitu lemah
lunglai kedengaranya seperti suara
burung terkukur dipagi hari, ternyata yang ku dapati adalah sebuah kekosongan.
Aku baru sadar, itu semua yang terjadi adalah hasil imajinasiku........Aku
terobsasi, terbawa oleh arus deras bayangan dirinya yang kian berada makin jauh
dariku.
Keksongan itu menyadarkan Aku dan ingin
mengatakan kepada batinia “Engkau mesti
berharga.” Dalam pengharapan, engkau akan mendapatkannya walaupun kini perlu
ombak kian menderu makin besar, tandah tidak stujuh atas petuah dari kekosongan
itu; Aku mesti berharap dengan demikian Ia seolah-olah semakin cemburu mau
mengusir Aku dari bibirnya yang indah; karena Aku terlalu asyik bersama
kekosongan. Melihat cara sang ombak sudah tidak sportif lagi dalam membangun
persahabatan kami, Aku perlahan-lahan melangkah kakiku, meninggalkannya dan
melepas pergikan sahabat karibku kekosonggan dan pergi mencari mereka yang lain, yang berada dalam situasi penuh kegembiraan kebisingan . Aku harus memulai lagi situasi hidupku yang baru .Kini roda-roda hidupku mulai bergulir perlahan-lahan mau menyamakan seperti mereka yang lain. Lalu kata kebisingan itu kepadaku,"Dik apa yang kau cari?" Inilah kami. Marilah dan hidup bersama kami (Join with me).