Rabu, 04 September 2013

Pertemuan dalam kekosongan


PERTEMUAN DALAM KEKOSONGAN
    Sudah sekian tahun lamanya Ia pergi meninggalkan Aku. Jejak-jejak yang dulu pernah ada kini telah terhapus oleh jarak dan sang waktu. Tapak-tapak kebahagian yang bermaksud kini lenyap di telan oleh sang waktu. Namun, bayangan dirinya kian makin menusuk menyusuri sum-sum tulangku hingga merasuki adernalin rosioku, untuk tetap berharap suatu waktu nanti ia akan datang kembali.
  Malam itu, malam jumat kliwon, kata Opa”Selalu ada hantu”. Aku dalam kesendirianku menyusuri pantai lasiana, coba untuk memberanikan diriku, menembusi selapa malam tuk berusaha keluar dari rumahku. Kata zodiaku malam ini malam penantian akan kehadiran seseorang. Dalamkeheningan itu, seolah-olah ris ombak berderu perlahan-lahan mau menyampaikan sesuatu buatku; Saudara apa yang sedang kamu seluti dalam batinmu?;semuanya adalah sia-sia. Seolah-olah pasir pun ingin berkata demikian. Terlalu asyik dalam pergulatanku denganmu malam itu, Aku dikejutkan dengan sesosok suara yang lain dariku. Ia menyapaku dengan lembut “Saudara sedang apa kamu disini? Aku berpaling ingin menengok kepada sumber suara yang begitu lemah lunglai kedengaranya seperti  suara burung terkukur dipagi hari, ternyata yang ku dapati adalah sebuah kekosongan. Aku baru sadar, itu semua yang terjadi adalah hasil imajinasiku........Aku terobsasi, terbawa oleh arus deras bayangan dirinya yang kian berada makin jauh dariku.
  Keksongan itu menyadarkan Aku dan ingin mengatakan  kepada batinia “Engkau mesti berharga.” Dalam pengharapan, engkau akan mendapatkannya walaupun kini perlu ombak kian menderu makin besar, tandah tidak stujuh atas petuah dari kekosongan itu; Aku mesti berharap dengan demikian Ia seolah-olah semakin cemburu mau mengusir Aku dari bibirnya yang indah; karena Aku terlalu asyik bersama kekosongan. Melihat cara sang ombak sudah tidak sportif lagi dalam membangun persahabatan kami, Aku perlahan-lahan melangkah kakiku, meninggalkannya dan melepas pergikan sahabat karibku kekosonggan dan pergi mencari mereka yang lain, yang berada dalam situasi penuh kegembiraan kebisingan . Aku harus memulai lagi situasi hidupku yang baru .Kini roda-roda hidupku mulai bergulir perlahan-lahan mau menyamakan seperti mereka yang lain. Lalu kata kebisingan itu kepadaku,"Dik apa yang kau cari?" Inilah kami. Marilah dan hidup bersama kami (Join with me).